“Anggota Damkar sulit masuk ke dalam menyiramkan air, karena jendela dilantai dua sudah ditutup tembok, jadi bara api sulit dijangkau. Barang-barang juga barang yang mudah terbakar," kata Jousa seraya menjelaskan, 5 Damkar Pemko dibantu oleh 3 Damkar PT STTC untuk memadamkan kebakaran kompleks Bisnis di Siantar itu.
Saat ditemui para awak media, Kepala Bidang Pemadan Kebakaran dan Penyelamatan Josua Haloho mengatakan, "Kebakaran terjadi pada satu unit ruko yang dijadikan gudang Perabot di Komplek SBC Jalan Sutomo, Kota Pematang Siantar milik Suwandi", katanya dalam diwawancarai di lokasi kebakaran, Minggu (15/1) sekira pukul 23.00 WIB.
Menurut Yunus, warga tersebut hanya mencari sensasi saja. Karena, rumah salah satu anggotanya berada di dekat lokasi kejadian kebakaran itu. Oleh karena itu petugas secepatnya datang ke lokasi.
Kasi Humas Polres Asahan, Ipda Boris Pardosi dikonfirmasi wartawan menjelaskan tak hanya membakar 2 pabrik yakni PT Sinar Mulia Kisaran dan PT Wipolimex Raya dan 4 rumah warga musibah itu turut menghanguskan 20 unit rumah karyawan yang berada di sekitar lokasi.
Tiga orang korban kebakaran terjebak di dalam bangunan 3 lantai milik Indra Gunawan di Kelurahan Sadabuan. Menurut Sandi, korban yang sedang dirawat di RS TNI itu mengatakan, awalnya ia mendapat informasi kebakaran di dalam bangunan 3 lantai. Spontan, dia bersama temannya Adi yang merupakan karyawan toko elektronik tersebut langsung menuju lantai 2 untuk menyelamatkan barang-barang.
Selanjutnya pemilik rumah yang merupakan keturunan Tionghoa dan juga pemilik Toko Maju Jaya Elektronik itu akhirnya melompat dari lantai dua terjun ke bawah dan beruntung masih bisa menyelamatkan dirinya.
Sedangkan personil piket Polsek Bangun turun melakukan olah TKP dan sekaligus melakukan pengamanan di seputaran lokasi kejadian. Dan sekitar pukul 11.30 WIB, api berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran itu, sedangkan kerugian material ditaksir Rp 100.000.000.
Adapun bantuan yang diberikan dari Pemkot Tanjungbalai melalui Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diantaranya perabotan rumah tangga maupun peralatan dapur serta pakaian dan sembako.
“Setelah dapat panggilan kami langsung bergerak, sumber api dari dapur dan semboyan Kami tidak akan pulang sebelum api padam, walau nyawa taruhannya,” terang Yudi.