Seorang pembunuh berantai mengundang calon korban ke rumahnya. Mereka makan malam bersama. Setelah itu, si pembunuh menawarkan korbannya makan apel.
Korban mengatakan kalau ia sudah kenyang.
Si pembunuh berkata: Satu apel saja.
Korban mengatakan, dirinya sudah cukup kenyang dan akan mengambil setengah saja.
Si pembunuh kemudian membagi apel menjadi dua dan mereka berdua memakannya.
Segera setelah itu, sang korban tergeletak tak bernapas di atas meja.
Pertanyaannya: Jika keduanya memakan apel yang sama, mengapa hanya salah satu dari mereka yang mati?
.
.
.
.
.
.
.
.
Jawaban: Si pembunuh menggunakan pisau yang salah satu sisinya dioleskan racun. (*)